Selasa, 15 Mei 2012

TEMUAN TERBARU DARI KALENDER MAYA

Masih hangat-hangatnya dibicarakan, suku Maya yang akhir-akhir ini menghebohkan dunia terkait ramalannya tentang kiamat, sepertinya belum bosan untuk menggali lagi tentang suku maya ini. Kali ini ada temuan terbaru lagi tentang suku Maya. Tapi sebelumnya, kita kenali sebentar siapa suku maya itu.

Menurut Wikipedia, Suku Maya adalah kelompok suku yang tinggal di semenanjung Yucatan, amerika Tengah yang berbatasan dengan Samudra Pasifik di sebelah Barat, dan Laut Karibia di sebelah Timur. Suku yang pada zaman batu mencapai kejayaan di bidang teknologinya (250 M hingga 925 M), menghasilkan bentuk karya dan peradaban unik seperti bangunan (Chichen Itza), pertanian (kanal drainase), tanaman dan latex, sumurnya yang disebut cenotes.
Cara mereka berkomunikasi dan mendokumentasikan tulisan: Tulisannya menggunakan gambar dan simbol, yang disebut glyph. Ada dua macam glyph: yakni yang menampilkan gambar utuh dari benda yang dimaksudkan, dan tipe yang menggambarkan sesuatu sesuai dengan suku katanya.

Bangsa Maya
Para peneliti rasanya masih belum puas mencari tahu tentang suku Maya. Ada beberapa penemuan terbaru yang sayang untuk dilewatkan. Para peneliti menemukan kalendar Maya tertua di sebuah rumah tua di Guatemala. Pada 10 Mei, para peneliti ini mengumumkan ternyata di dalam kalendar itu tidak ada petunjuk yang memberi tanda-tanda akan akhir dunia.Check this out!


Arkeolog William Saturno dari Boston University menggali rumah di reruntuhan kota Maya, Xultun, di foto yang didapat Reuters pada 10 Mei 2012. Kalendar tertua Maya itu dicatat oleh sosok dengan julukan "Younger Brother Obsidian" di tembok utara rumah Maya tersebut. Lukisan itu dibuat pada abad 9 SM. Younger Brother Obsidian bisa jadi adalah sekretaris kota.  Para peneliti menemukan kalendar Maya tertua di sebuah rumah tua di Guatemala. Pada 10 Mei, para peneliti ini mengumumkan ternyata di dalam kalendar itu tidak ada petunjuk yang memberi tanda-tanda akan akhir dunia.




Seorang raja Maya terlihat duduk mengenakan hiasan kepala dari bulu-bulu warna biru terletak di tembok utara reruntuhan rumah di situs Maya, XultĂșn. Di kanan, tampak seorang pengawal muncul dari belakang hiasan kepala sang raja.




Karya seni yang baru pertama kali ditemukan ini terdapat di tembok sebuah rumah Maya di reruntuhan Kota Xultun. Foto ini diperoleh Reuters pada 10 Mei 2012. Arkeolog menemukan catatan tentang kalendar bulan Maya yang bisa jadi catatan pertama dan tertua peradaban kuno ini. Figur di kiri gambar ini adalah satu dari tiga pria yang dicat hitam dan menggunakan kostum identik. Penggalian dan preservasi situs ini oleh William Saturno didukung oleh National Geographic Society.




Tiga sosok pria duduk dan bercat hitam di reka ulang oleh seniman dari lukisan Maya di sebuah rumah di reruntuhan kota Xultun. Foto ini diperoleh Reuters pada 10 Mei 2012. Pria ini mengenakan kain celana dan kalung medali serta tutup kepala dengan medali lain dan satu bulu, ada di tembok barat rumah. Lukisan ini menghidupkan lagi gaya desain dan warna karya seni Maya asli. Penggalian dan preservasi lukisan oleh William Saturno didukung oleh National Geographic Society.




Sosok berwarnya oranye ini tampak berlutut di depan raja terletak di tembok utara rumah. Lukisan ini berlabel "Younger Brother Obsidian". Arkeolog memperkirakan karena pria ini memegang alat tulis, maka ia adalah juru catat.




Empat angka panjang di tembok utara reruntuhan rumah Maya berkaitan dengan kalendar Maya dan perhitungan Bulan, Matahari, dan mungkin Venus serta Mars dalam foto ilustrasiyang diperoleh Reuters, 10 Mei 2012. Angka-angka dalam tanggal ini bisa lebih jauh dari 7000 tahun ke masa depan. Ini adalah hitungan Maya pertama yang ditemukan oleh arkeolog yang mentabulasi siklus penanggalan dengan cara ini.




Lukisan Maya yang baru ditemukan di reruntuhan kota Xultun.







Pohon-pohon tumbuh di atas gundukan yang sebenarnya rumah dibangun oleh orang-orang Maya dan berisi gambar-gambar figur kuno, kemungkinan juru catat kota, dalam foto yang diperoleh Reuters 10 Mei 2012. Rumah ini ditemukan di pinggir situs kuno Xultun di Guatemala, kota yang dulunya menampung puluhan ribu orang. Penggalian dan preservasi situs oleh William Saturno ini didukung oleh the National Geographic Society.



A cloth depicting a Mayan scene is displayed near the pyramid of Chichen Itza in Merida in the southern Mexican state of Yucatan March 20, 2012. Hundreds of Mexicans and tourists gathered at Chichen Itza to welcome spring at the Mayan pyramid El Castillo (The Castle), a temple to Kukulkan, the feathered serpent and Mayan snake deity.

 Memang tidak terbukti yah...suku Maya itu meramalkan kiamat. Jadi ulah siapa donk? Tapi dengan fenomena ini justru kita jadi mengenal lebih jauh tentang suku Maya.

Tidak ada komentar: