Tampilkan postingan dengan label short story. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label short story. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 24 Maret 2012

Seperti Peribahasa


“Aaah…!!!” jerit anak-anak perempuan sambil berlari ke luar halaman. Wajah mereka seperti mau mati ketakutan. Tapi Dini hanya tertawa melihat teman-temannya berlari ketakutan. Sesuatu melilit-lilit manja di pundaknya, warnanya mengkilat dan bersisik. Terkadang benda itu menjulurkan lidahnya yang seperti pita. Ya… ular sanca itu menurut Dini memang lucu.
“ Ah..pada cemen banget si loh, orang ga gigit juga, udah lari kaya liat setan aja.” Kata Dini sambil mengelus-ngelus ularnya.
“ Eling Din, ular segede gitu lu bilang orang!” teriak Titi dari balik pager. Titi lari paling jauh, sampai nyebrang trotoar. “ Bawa jauh-jauh Din, iket kek kandangin kek.”
Akhirnya Dini mau mengembalikan ular sanca itu masuk ke kamarnya. Dini mengunci pintu kamarnya kemudian mengajak teman-temannya kembali ke ruang tamu untuk belajar bareng. Mereka pun masuk dengan sisa-sisa ketakutan mereka.

Karto Lupa Bapaknya Seorang Petani


Yusuf mendekati resepsionis yang sedang sibuk menerima telepon. Selesai menelepon resepsionis itu menyapa Yusuf dengan ramah.
“ Selamat pagi Pak Yusuf, silahkan , anda sudah ditunggu oleh Bapak di dalam”, sapanya dengan ramah sambil mengantar Yusuf ke ruang Direktur.
Yusuf memasuki ruangan itu dengan tenang. Itu bukan untuk pertama kalinya ia memasuki ruangan direktur perusahaan tersebut. Sebelumnya pernah sekali, waktu Karto menjadi direktur baru di perusahaan itu. Karto, sang direktur merupakan teman Yusuf sejak kecil, sama-sama satu SD, satu SMP pula dengan Yusuf. Sejak kecil Karto memang sangat cerdas, sehingga ia bisa sekolah dengan beasiswa. Padahal orang tuanya tergolong tidak mampu. Ia kemudian mendapat kesempatan sekolah di SMU favorit, dan mereka bertemu lagi dalam satu kampus di Universitas Indonesia. Karto mengambil Fakultas Ekonomi, sedangkan Yusuf masuk fakultas Hukum. Keduanya sama-sama mengambil S1. namun Karto melanjutkan sekolahnya ke Amerika dengan biaya pemerintah untuk mendalami ilmu kesejahteraan sosial. Dan Karto sekarang sudah menjadi direktur perusahaan CITRARAMA yang merupakan salah satu perusahaan paling bonafit di negri ini.