
“Aaah…!!!” jerit anak-anak perempuan sambil berlari ke luar halaman. Wajah mereka seperti mau mati ketakutan. Tapi Dini hanya tertawa melihat teman-temannya berlari ketakutan. Sesuatu melilit-lilit manja di pundaknya, warnanya mengkilat dan bersisik. Terkadang benda itu menjulurkan lidahnya yang seperti pita. Ya… ular sanca itu menurut Dini memang lucu.
“ Ah..pada cemen banget si loh, orang ga gigit juga, udah lari kaya liat setan aja.” Kata Dini sambil mengelus-ngelus ularnya.
“ Eling Din, ular segede gitu lu bilang orang!” teriak Titi dari balik pager. Titi lari paling jauh, sampai nyebrang trotoar. “ Bawa jauh-jauh Din, iket kek kandangin kek.”
Akhirnya Dini mau mengembalikan ular sanca itu masuk ke kamarnya. Dini mengunci pintu kamarnya kemudian mengajak teman-temannya kembali ke ruang tamu untuk belajar bareng. Mereka pun masuk dengan sisa-sisa ketakutan mereka.